Cerita Pedagang FH-UH
Ditengah keramaian
kantin Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) terlihatlah seorang wanita
bertubuh kecil, ia adalah Mama Dedeh (30) yang tengah sibuk menjalankan
aktivitasnya sebagai pedagang di kantin FH-UH. Kepribadian beliau sangat
sederhana, beliau memakai celana tiga per empat dan baju abu-abu bergaris dan selalu
tersenyum ramah kepada setiap mahasiswa yang ingin berbelanja. Ditemui disela-sela
kesibukannya, beliau yang sedang memanggang roti coklat itu dengan ramah
menerima kedatangan kami untuk mewawancarainya.
Beliau tidak
pernah berjualan di tempat atau kantin lain sebelumnya. Ini kali pertama beliau
berjualan dan langsung di kantin FH-UH. Lebih lanjut beliau mengatakan, untuk berjualan
disini harus meminta izin dari pengelola kantin yaitu ibu dekan/Darma wanita serta
membayar uang sewa perbulan untuk dapat berjualan di kantin tersebut. Menurutnya
uang sewa di sini lumayan terjangkau serta tergantung jenis jualan.
Saat
ditanyakan pengalaman selama berjualan disini beliau tersenyum kemudian menjawab “Senangnya berjualan disini karena
pendapatan lumayan apalagi kalau
semester
baru. Penjualan sangat bagus, kantin ramai oleh mahasiswa”. Lanjut “Pengalaman
buruknya kalau ada perkelahian antar mahasiswa, suasana menjadi sangat tidak
nyaman”. Perkelahian mahasiswa memang buruk, terbukti suasana negatifnya
berimbas sampai ke pedagang kantin.
Kemudian
ketika kami bertanya apakah ada kendala yang dialami ketika berjualan di kantin
FH-UH. Beliau mengatakan terdapat beberapa kendala yang dialami oleh mama dedeh
selama berjualan di kantin FH-UH.
“mungkin
kendalanya utamanya adalah modal, saya sering kekurangan modal dalam
berjualan.” Lebih lanjut beliau mengatakan “saya senang bisa membantu mahasiswa
disini, biasanya saya membolehkan mereka berhutang pada saya kalau belum
mendapat kiriman uang. Akan tetapi kadang ada mahasiswa berhutang sangat lama
bahkan sampai hampir setahun. Kalau sudah begini mau tidak mau saya harus
menagih. Apalagi kalau lagi banyak yang berhutang pada akhir bulan, sangat
sulit karena saya hanya mempunyai sedikit modal untuk berjualan keesokan
harinya”. Ungkap mama dedeh
Kendala
lainnya adalah tempat tempat berjualan di kantin FH-UH ini agak sempit dari
pada kantin-kantin yang berada di fakultas lain. Hal ini mengakibatkan banyak
mahasiswa FH-UH yang berpindah ke kantin fakultas lain dikarenakan kantin FH-UH
yang sangat padat dan ramai oleh pengunjung. “Anak-anak itu biasanya langsung
pergi ke kantin lain sebab sudah tidak ada tempat duduk lagi, kantin sudah
terlalu penuh. Masalahnya bukan karena jualan atau makanan yang kurang. Tetapi
itu’ jumlah kursi sedikit dan luas kantin yang agak sempit”, Ungkapnya.
Harapan Mama
Dedeh kedepannya, “semoga Kantin FH-UH dapat diperluas agar memudahkan pedagang
seperti dirinya yang berada di kantin FH-UH agar merasa nyaman serta mahasiswa
yang ingin mengunjungi kantin pun dapat dengan nyaman berbelanja dan menikmati makanan
tanpa harus mennunggu tempat duduk kosong sehinga mereka tidak perlu lagi
berpindah ke kantin seberang”, Ungkap Mama Dedeh.
0 komentar:
Posting Komentar