Senin, 04 April 2011

uju coba : luas bintik buta


Nama              : Pratiwi Madagaskar
Kelas               : XI IPA 4
Laporan          : Biologi ( luas daerah bintik buta )



Luas Daerah Bintik Buta


I.            Tujuan
Mengatahui luas daerah yang di pengaruhi bintik buta.

II.          Alat dan Bahan
1.     Karton manila warna putih
2.    Penggaris kayu pajang 1 meter
3.    Spidol
4.    Paku payung atau selotip

III.       Cara kerja
( A )
1.     Mengambil karton manila putih denganukuran 30 x 85 cm.
2.    Membuat garis AB pada pertengahan kertas, lalu buat titik C pada garis AB tersebut dengan meletakkan titik C dekat pada A. ( seperti gambar 1 ).













Gambar 2
 
Gambar 1
 
85 cm
 
30 cm
 
P
 
5 cm
 
2 cm
 
C
 
A                                                                      B               
 
3.    Mengambil kertas yang lain dengan ukuran 2 x 5 cm. membuat titik P dengan garis tengah 2 mm pada salah satu sisi kertas ( seperti gambar 2 ).
4.    Seorang teman duduk di kursi menghadap ke papan tulis ( dapat menggunakan dinding kelas dan sebagainya ).

Perhatian
a.    Selama melakukan percobaan, orang yang duduk di kursi ( teman yang melakukan uji coba ) tidak boleh bergeser dari tmapat duduknya.
b.    Badan dan kepala tidak boleh bergerak, supaya jarak mata kanan dengan titik C tetap dan tetap tegak lurus pada titik C.
c.    Mata kiri tetap tertutup.


( B )
1.     Jarak mata kanan antara teman yang melakukan percobaan dan titik C pada karton di papan tulis sebesar 0,5 m ( menggunakan penggaris panjang ). Mata kiri di tutup.
2.    Teman yang lain ( bukan teman yang melakukan uji coba ) mengambil kertas nomor 2 dan menghimpitkan titiK P dengan titik C.
3.    Menggeser titik P perlahan – lahan kearah B melalui garis AB sampai titik P menghilang ( tidak terlihat ). Memberikan tanda pada titik D pada waktu titik P mulai menghilang. Kemudian geserkan terus titik P pada garis AB samapi titk P kelihatan lagi. Memberikan tanda E pada tempat mulainya titik P muncul kembali ( waktu titik P digeserkan perlahan – lahan, pandangan mata kanan teman yang melakukan uji coba tetap memandang tegak lurus pada titik C, tidak boleh bergeser mengikuti titik P ).
4.    Mengulangi sekali lagi, tetapi geserkan titik P dengan araj dari B ke A untuk menentukan dengan pasti letak titik E dan D yang sebenarnya.
5.    Meletakkan titk R di tengah DE. Menarik garis M tegak lurus dengan DE melalui titik R. Membuat  garis N dan melalui titik R dengan ketentuan sebagai berikut : sudut 45o ; garis tegak lurus pada N seperti gambar di baawah ini.

 














6.
E
 
N
 
R
 
M
 
A
 
B
 
L
 
C                                                                                     D
 
  Menggeser titik P melalui garis A – B, M dan N berturut – turut untuk memperoleh titik – titik yang
muncul kembali seperti perlakuan nomor 3 dan 4 di atas.
7.   menghubungkan semua titik – titik yang diperoleh itu. Menentukan bidang yang di bnetuk.
8.   Mengulagin percobaan di atas dengan jarak 1 meter.

IV.         Hasil pengamatan

 







Luas daerah pada jarak 0,5 M








Luas daerah pada jarak 1 m











V.            Hasil pengamatan

Perbandingan luas daerah perbandingan bintik buta yang di peroleh pada jarak 0,5 m lebih kecil bila di bandingkan dengan luas daerah pengaruh bintik buta pada jarak 1 meter. Bentuk dan luas daerah yang di pengaruhi bintik buta pada setiap orang berbeda.
Bintik buta adalah daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang. Dalam kehiduan sehari – hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta, karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang menyadarinya.







VI.         kesimpulan
VII.       
 
Header image by sabrinaeras @ Flickr