Selasa, 21 Desember 2010

Stratifikasi Sosial

hhhmmm... walaupun bukan jurusan ips aku bantuin temen aku nyusun tugasnya. hehehe... banyak kekurangan sih.. maklum aja amatiran. phy akhirnya selesai juga.... hhhhuuuffttthhh ^^

1. Pengertian statifikasi sosial

Pada dasarnya tuhan menciptakan manusia dengan derajat yang sama. Namun, kenyataan yang terjadi du masyarakat menunjukkan adanya penghargaan yang berbeda terhadap kelompok individu berdasarkan kelebihan yang di milikinya. Kelebihan itu dapat berupa kekayaan, kekuasaan keturunan (kehormatan) dan pendidikan. Adanya penilaian yang berbeda dari suatu kelompok terhadap kelompok lain berdasarkan sesuatu yang di anggap lebih mengakibatkan suatu pola pengelompokkan masyarakar yang di sebut stratifikasi sosial atau pelapisan sosial.
Stratifikasi sosial atau sistem pelapisan sosial selalu di jumpai dalam masyarakat. Hal ini terjadi dengan alasan - alasan tertentu yang menjadi dasar pelapisan tersebut. Stratifikasi sendiri berarti proses atau struktur masyarakat yang di bedakan ke dalam lapisan – lapisan secara bertingkat. Harta benda, jabatan, kukuasaan, pendidikan dan keturunan merupakan faktor – faktor yang menjadi penetu staus seseorang dalam pelapisan sosial. Secara nyata pelapisan sosial dapat di lihat di kehiduapn sehari-hari contohnya orang kaya, orang miskin, pedagang, pejabat tinggi negara, pegawai rendahan dll dan contoh ini menunjukkan tinggi rendahnya status sosial.
jadi pengertian stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas – kelas secara bertingkat.


2. Contoh sistem stratifikasi sosial pada zaman belanda, jepang dan modern

a. Sistem stratifikasi sosial pada zaman belanda.
Masyarakat indonesia pada zaman belanda di bagi dalam lapisan – lapisan berdasarkan ras. Belanda menempatkan penduduk asli pada strata yang paling bawah yang di sebut inlander. Sikap belanda yang sangat diskriminatif ini mengakibatkan penduduk asli indonesia terpuruk dalam kebodohan , kemiskinan dan keterbelakangan.
Belanda menerapkan politik monopoli dan juga menerpakna feodalisme. Belanda sendiri merupakan negara monarki yang menganut paham feodalisme. Kondisi ini sangat menghalangi penduduk asli untuk melakukan mobilitas sosial ke atas. Sebabnya semua jabatan tinggi di duduki oleh orang belanda. Selain itu jabatan seperti bupati di pegang oleh penduduk asli golongan ningrat.glongan nigrat pada masa itu menjadi alat bagi belanda untuk mewujudkan kepentingannya di indonesia. Untuk sekolahpun warga asli berasal dari rakyat biasa sangat susah. Apabila mereka sekolah, pendidikan mereka hanya sebatas kelas dua setingkat SD atau hanya sekedar dapat membaca dan menulis. Itupun hanya delam rangka memenuhi tenaga kerja rendahan dengan upah rendah.
Dalam bidang ekonomi, belanda juga sangat diskriminatif. Warga asli hanya di perbolehkan menjadi pedagang kecil. Sebaliknya golngan timur asing, mendapat kesempatan mengelola ekonomi menengah sepertimenjadi pedagang grosir dan pemilik pabrik kebutuhan bahan pangan.

b. Sistem stratifikasi sosial pada zaman jepang.
Sistem stratifikasi sosial pada zaman jepang menempatkan golongan penduduk asli indonesia di atas golangan eropa maupun golongan timur asing, kecuali jepang. Hal ini di sebabkan karena jepang ingin mengambil hati rakyat indonesia untuk membantu mereka perang asia timur raya.

c. Sistem stratifikasi sosial pada zaman modern.
Saat ini industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh lebih luas daripada industrialisasi pada masa kolonial belanda. Di perkotaan, terdapat pergesaran struktur perkerjaan dan angkatan kerja. Misalnya sekarang muncul jenis – jenis pekerjaan baru yang dulu tidak ada, yaitu jasa konsultan, advokasi dan lembaga bantuan hukum. Angkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat di monopoli oleh kaum lelaki. Namun saat ini, kaum perempuan telah berperan di segala bidang pekerjaan.
Berdasarkan hal ini, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya di tentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga di tentuan oleh aspek lain, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini di sebabkan oleh karena masyarakat industri sangat menghargai kreativitas yang mampu memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat di hargai oleh masyarakat industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah di tempatkan pada strata bawah.


3. Konsekuensi sistem stratifikasi sosial

Perbedaan tinggkat pendidikan, kekayaan, status atau perbedaan kelas sosial tidak Cuma mempengaruhi perbedaan dalam gaya hidup atau tindakan juga menimbulkan sejumlah perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, seperti peluang hidup dan kesehatan, peluang kerja dan berusaha, respons terhadap perubahan, pola sosialisasi dalam keluarga dan perilaku politik. Berikut adalah penjelasan dari konsekuensi sistem stratifikasi sosial :

a. Gaya hidup
Gaya hidup atau life style yang di tampilkan antara kelas sosial satu dengan yang lain dalam banyak hal tidaklah sama, bahkan ada kecenderungan masisng – masing kelas mencoba mengembangkan gaya hidup eksklusif untuk membedakan kelas sosial dirinya dengan kelas sosial lain.
b. Peluang hidup dan kesehatan
Terdapat kaitan antara stratifikasi sosial dengan peluang hidup dan kesehatan. Misalnya bahwa keluarga miskin tidak berpendidikan dan rentan, mereka umumnya lemah jasmani dan mudah terserang penyakit.
c. Respons terhadap perubahan
Berbeda dengan kelas sosial atas, orang – orang dari kelas sosial bawah merupakan kelompok yang paling telambat menerapkan kecenderungan - kecenderungan baru, khususnya dalam pengambilan keputusan.
d. Peluang bekerja dan berusaha
Peluang kerja antara kelas sosial atas dan kelas sosial bawah umunya berbeda. Dengan kekuasaan, kedudukan, tingkat pendidikan yang tinggi dan uang yang di miliki, kelas sosial atas lebih mudah membuka usaha dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan minatnya.
e. Kebahagiaan dan sosialisasi keluarga
Kecenderungan bahwa orang yang kelas sosialnya lebih tinggi lebih mampu untuk memenuhi kebutuhanya, sehingga kemungkinan untuk erasa bahagia dari pada kelas sosialbawah.
f. Perilaku politik
Kelas sosial mempengaruhi politik seseorang. Semakin tinggi kelas sosial seseorang semakn cenderung aktif dalam kehidupan politik.
 
Header image by sabrinaeras @ Flickr