Selasa, 29 Maret 2011

Nilai yang terdapat pada cerpen cinta yang tak tergantikan


Kelompok           : Bahasa Indonesia

Nama                    : Eunike B. Irianti
                                   Icwan Toyib
                                   Pratiwi Madagaskar
                                   Claudia Vistha
                                   Grietje Sumbari
                                   Rut Andika Pratiwi

Judul Cerpen     : Cinta yang Tak Tergantikan

Pengarang          : Fenny Marsella



Nilai yang terdapat pada cerpen cinta yang tak tergantikan :


1.       Nilai Pendidikan
Penggalan kalimat dalam cerpen :
“ dokter mengatakan bahwa ada kelainan di kornea matanya, yang dapat mengakibatkan kebutaan, dan harus mencari pendonor mata . ”

Nilai pendidikan yang terdapat dari penggalan kalimat ini adalah :
seorang dokter yang mempunyai latar belakang pendidikan yang dapat mendiagnosa gejala kelainan pada kornea mata seorang pasien dengan mengatakan bahwa akibat dari kelainan dari kornea matanya akan mengakibatkan kebutaan dan harus segera mendapat pendonor kornea untuk matanya.

2.       Nilai Sosial
Penggalan kalimat dalam cerpen :
“ suatu hari, hatiku bergetar untuk mengajak dia makan bersama. “
“setiap sore aku selalu bermain dengannya, karena ternyata rumahku dengan rumahnya hanya beda beberapa gang saja. “

Nilai Sosial yang terdapat dari penggalan kalimat ini adalah :
Kalimat pertama : hatinya tergetar untuk mengajak dia makan bersama. Artinya dia mempunyai perasaan untuk berbagi.
Kalimat kedua : dia selalu bermain bersama sebab ternyata tempat tinggalnya hanya berbeda gang. Hal ini menunjukkan bahwa mereka ada di lngkungan social yang sama dan bermain bersama adalalah bentuk dari sosialisasi di lingkungan sosial.

3.       Nilai Psikologis
penggalan kalimat dalam cerpen :
“ aku mulai shock, dan bertanya Tanya ada apa dengan diriku ? terutama dengan kedua mataku ini ? keluargaku secara perlahan memberitahu, bahwa aku mengalami kebutaan, karena kornea mataku rusak dan harus segera mencari pendonor kornea mata.

Nilai Psikologis yang terdapat dari penggalan kalimat ini adalah :
Dia shock karena matanya mengalami kebutaan karena kornea matanya rusak dan dia harus segera mendapatkan donor kornea untuk matanya. Ini merupakan kadaan yang mempengaruhi keadaan psikologis dari dia yang mengalami Shock atas apa yang teradi pada matanya.

Cerpen : Untukmu Selamanya ( Tugas Bahasa Indonesia )



Cerpen ini adalah tugas untuk bahasa Indonesia aku. meski ini cerpen hasil copy-an dari sebuah website. ( maaf banget buat penulisnya dan aku jiga lupa nama pengarangnya. Tapi, neh cerpen bagus ko ceritanya. Makasih banget buat penulisnya udah nulis ini. Kalau gag ada yang nulis ini cerpen, gag bisa deh aku ngerjaen neh tugas bahasa Indonesia. Gamsa Hamnida… ^^


Judul cerpen : Untukmu Selamanya
Penagaran    : Uknown
Tugas            : Bahasa Indonesia semester 2


Jiya panic melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 07.10, ia sudah terlambat pergi ke sekolah. Setelah mengambil sepotong roti dari meja, ia langsung pamit dan menarik kakaknya yang sedang sarapan untuk segera mengantarnya. Untunglah Jiya sampai tepat waktu.

Uh… slamet-slamet, 2 menit lagi gak nyampe, bisa mati nich!! celotehnya. Dan baru saja Jiya akan melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah, Jiya dikagetkan oleh bunyi klakson dibelakangnya yang membuat Jiya menghentikan langkahnya.

Heh, loe tuch ngagetin aja yach!!!€ ujar jiya dengan wajah kesal.
Sorry, loe minggir dikit downk, gue bawa motor nich.€ Jawab anak yg mengendarai motor itu
Heh, nenek-nenek rabun juga tahu, yang loe naikin itu motor, bukan sapi!!€ Omel Jiya
ya makanya loe minggir, biar motor gue bisa masuk.

enak aja, yang duluan nyampe kan gue, kenapa loe yang masuk duluan???€ Jiya tidak mau mengalah, tadi ia buru-buru dari rumah sampe gak sarapan karena takut telat, sekarang malah ada orang yang seenaknya mau mendahuluinya, Jiya tidak bisa membiarkan hal itu. Adu mulut antara mereka pun terjadi, mereka sama-sama tidak mau kalah, baru setelah mendengar bunyi bel mereka bisa diam dan bergegas masuk sekolah.

Bel pulang berbunyi, dan semua anak berhamburan keluar dari kelasnya. Jiya melangkahkan kakinya menuju gerbang dengan riang gembira, karena didepan gerbang sana pasti kakaknya sudah menunggu seperti biasanya. Tapiâ

lho..koq gak ada??? Jiya heran ketika tidak menemukan kakaknya disekeliling tempat dimana kakaknya biasa menunggu. Padahal kak Ardy gak pernah telat menjemputnya, kak Ardy selalu sampai setengah jam sebelum sekolah bubar. Ini tidak biasanya, Jiya mencoba menunggu kakaknya dan berfikir positif, mungkun macet, atau motor kak ardi mogok, atau kak Ardy disuruh dulu sama mama, fikirnya. Tapi setelah satu jam menunggu dan kakaknya tak kunjung datang Jiya mulai panic. Tiba-tiba handphonenya bunyi, Jiya lega karena itu telp dari Kak Ardy
halo kak, kakak dimana, Jiya udah pegel dich nungguin kakak.

Jiya, maafin kakak yach, hari nie jiya pulang sendiri aja, kakak gak bisa jemput soalnya di kampus ada ujian dadakan. ujar kak ardy di ujung telp
tapi kak,,,

tut..tut..tut..€ kak ardy memetikan telp sebelum jiya sempat menolak atau mengiyakan. Jiya bingung, Jiya takut nyasar karena selama ini ia tidak pernah pulang sendiri. Saat itu, ada motor yang tiba-tiba berhenti didepannya. Rupanya itu anak yang tadi pagi bertengkar dengannya didepan gerbang.

 mau pulang barengân??€ ajak anak itu, Jiya tidak menjawab dan pura-pura tidak mendengar,ya udah kalo gak mau, gue duluan yach, tapi jangan salahiun gue kalau nanti loe digangguin sama preman sini karena diem disini sendirian.€ Ujar anak itu smabil menghidupkan kembali motornya. Mendengar ucapan anak itu, ?Jiya jadi makin takut dan akhirnya mau diantar pulang. Selama pejalanan, Jiya diam seribu bahasa, begitu pula anak itu. Jiya takutt anak itu brniat jahat dan menculiknya. Pemikiran yang sangat tidak masuk akal, karena ternyata anak itu mengantarnya pulang dengan selamat sampai rumah, tapi anak itu langsung pergi sebelum Jiya sempat mengucapkan terimakasih.


***


Dikamar yang bernuansa ungu nan adem diterpa angin dari jendela itu, Jiya terus memikirkan cwo yg baru saja mengantarnya. Dia misterius, Jiya jadi penasaran dibuatnya.

Ran , gue masih bingung sama cwo yang nganterin gue kemarin. Gue belum bilang makasih, dia udah pergi aja. Tutur Jiya keesokan harinya pada sahabatnya disekolah

 itu tandanya dia gak pamrih Ji.. jawab Rani
iya, tapi gue ngerasa gak enak aja, kemarin udah mikir yang macem-macem tentang dia, gue kira dia mau nyulik gue

 itu mah loenya aja yang gila, parno sampe segitunya. Lagian buat apa juga dia nyulik loe, gak penting kali. Udah gak usah dipikirin, nanti juga ketemu lagi, satu sekolahan ini kan..mending ke kantin yuk, laper nichâ
Tanpa diduga, di kantin Jiya melihat cwo yang kemarin mengantarnya, Jiya pun menghampirinya.

hai loe yang kemarin kan..?? sapa Jiya
eh, iya..€
makasih yach buat kemarinâemz€
Adhie❠jawab cwo itu sambil mengulurkan tangannya yang kemudian disambut hangat oleh Jiya
Yach adhie, thank ea, jangan lupa, nama gue Jiya.

ok, duluan yac adhie pamit karena teman-temannya yang mulai menggodanya. Jiya melambaikan tangannya sambil tersenyum sampai Adhie tak terlihat lagi. Ada sesuatu yang lain dalam hatinya saat melihat matanya.

Ji, loe kenal sama dia?? Ujar Rani yang dari tadi memperhatikannya
siapa?? Adhie ! Tanya Jiya, Rani mengangguk mengiyakan

dia cwo yang kemarin itu jelas Jiya. Rani langsung menceramahinya ketika mendengar hal itu, Rani membeberkan tentang siapa Adhie sebenarnya. Adhie itu udah langganan dipanggil sama giru bp karena kelakuannyaa yang minus setengah mati dan gak ada baiknya sama sekali.

masa sich,,tapi dia manis kok..€ Jiya tidak percaya

serah dech loe bilang apa, tapi loe jangan sampe deket-deket sama dia lagi, atau imej loe sebagai anak teladan n pinter bakal rusak gara-gara dia” papar Rani. Jiya tidak terlalu peduli dengan apa yang dikatakan Rani, toh belum tentu juga dia bakal kenal lebih jauh sama Adhie, meski sebenernya Jiya mengharapkan hal itu.

Ternyata takdir berpihak padanya, Jiya semakin sering bertemu dengan Adhie dalam berbagai kesempatan. Mereka jadi dekat karena sering bertemu. Sementara Adhie sendiri memang sudah menyukai Jiya jauh sebelum mereka saling mengenal. Adhie hanya  bisa  mengaguminya dari jauh karena tidak mungkin Jiya dengan segudang prestasinya mau berteman dengan seorang badboy seperti dirinya. Tapi semua pikiran itu hilang seiring semakin dekatnya hubungan mereka. Jiya tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang adhie, karena dimatanya Adhie tidak seburuk  yang mereka katakan, meski selalu terlibat masalah. Adhie itu punya hati yang tulus dan paling care sama temen-temennya, buktinya waktu itu dia mau mengantarnya pulang meski mereka tidak saling mengenal. Seiring berlalunya waktu, mereka menyadari bahwa ada perasaan lain yang sama-sama mereka rasakan.

***
Rani marah besar ketika tahu Jiya menerima Adhie sebagai pacarnya, ternyata ceramahnya selama ini sama sekali tidak dipedulikan.

Ji, kan gue udah bilang, jauhin dia..sekarang loe malah jadian sama dia, loe tuch kenapa sich..
tapi ran, Adhie tuch gak seburuk yang loe kira, dia baik dan sayang sama gue. bela Jiya
tetep aja, dia itu badboy, tukang ngelanggar peraturan sekolah, apa kata anak-anak nanti kalau mereka tau,
 Jiya , siswa yang tanpa cela ternyata pacaran sama anak tukang ngelanggar peraturan sekolah. Ji, yang suka sama loe tuch banyak. Si Arki yang ketua osis loe tolak, malah loe jadian sama Adhie yg nggk banget itu..apa loe kerasukan pas waktu nerima dia??? omel Rani

ran, Adhie itu baik koq..dan senyumnya ituâ¦mematikan
iya, semua orang juga tahu kalau senyumnya adhie membawa kematian jawab rani kesal sambil meninggalkn Jiya yang bengong sendiri.

Meski awalnya gak setuju, tapi lama-lama Rani ngerti perasaann Jiya, karena Jiya selalu tersenyum dan terlihat bahagia saat bersama Adhie, hal yang tak pernah ia lihat sebelumya. Dan sekarang Adhie pun mulai merubah kebiasaanya, setidaknya sejak resmi pacaran sama Jiya, Adhie udah gak pernah lagi bikin masalah disekolah dan gak dipanggil guru bp. Adhie juga perlahan membiasakan diri untuk tidak merokok seperti dulu. Apapun ia lakukan untuk Jiya, meski kadang heran dengan sikap Jiya yang aneh dan kekanak-kanakan. Entah apa maksudnya, Jiya memanggilnya €œbibu€ sejak mereka pacaran, Jiya juga sering bertanya

œbibu sayang gak sama Jiya ?€  pertanyaan tidak masuk akal yang harus selalu dijawab, atau lebih parah kalau Jiya amenyuruhnya bilang €œaaku sayang sama kamu”  dan itu harus selau 7x, kalau protes, sama aja cari mati. Tapi meski begitu, hal itu tidak mengurangi sedikitpun rasa sayangnya pada Jiya. Adhie menyayangi Jiya dengan segala keanehan dan misterinya.

Suatu hari, ketika pulang sekolah hujan turun dengan cukup lebat, dan mereka terpaksa diam disekolah sampai hujan reda. Disana Adhie mulai melihat keanehan lain pada Jiya.

Ji, kamu kenapa ??? Adhie heran ketika melihat hidung jkiya berdarah.
kenapa apanya??€ Jiya balik bertanya
kamu mimisan , kamu gpp kan I ??€ Adhie mulai khawatir
Jiya kaget dan gugup,€ kenapa mesti mimidan depan adhie sih fikirnya

Adhie sangat khawatir dengan apa yang baru saja terjadi dengan Jiya. Tapi Jiya menolak diajak ke dokter. Sesampainya dirumah pun Adhie masih memikirkan Jiya. Lama-kelamaan Adhie semakin sering melihat jiya mimisan seperti itu, ia Jadi semakin khawatir. Aoalagi ditas jiya Adhie menemukan berbagai macam obat. Tiap kali ditanya, Jiya selalu bilang kalau itu cuma vit biasa.

Suatu sore, Jiya mengajak Adhie pergi ke suatu tempat, sebuah bukit yanfg indah dengan rumput yang menghijau, dari sana mereka bisa melihat matahari terbenam. Selain foto-foto, Jiya juga merekam keadaan disana,d denua yang mereka lguekan.

ngapain pake direkam sich Ji ?? Tanya Adhie
buat film documenter cerita cinta kita” jawab Jiya asal
oh..
oh doang ngejawab teh, pelit!!!€ gerutu Jiya

Karena hari mulai delap, mereka pun bergegas pulang, meski sebenarnya berat melangkahkan kaki meninggalkan tempat dan suasana seindah itu.

Sesampainya didepan rumah Jiya, mereka malah tertegun. Jiya sudah turun dari motor, tapi tangannya masih erat menggenggam tangan Adhie, dan enggan melangkahkan kakinya masuk ke rumah.

œ kenapa? Masih kangen yach ? goda adhie, Jiya tidajk menjawab, tetepi langsung memeluknya dengan erat, lama sekali dan air matanya perlahan mengalir. Kok malah nangis?? Adhie heran dan melepas pelukannya, lalu dengan lembut ia mengusap air mata Jiya.

loe sayang kan sama gue??€ Tanya Jiya
iya gue sayang banget benget banget sama loe. Sekarang loe masuk yach, trus tidur, jangan mikir yang macem-macem biar gak mimpi buruk. Tutur Adhie lembut lalu dikecupnya kening Jiya dengan hangat. Jiya pun akhirnya masuk kedalam rumah. Adhie menunggunya diluar sampai lampu kamar Jiya mati dan baru pulang setelah memeastikan jiya benar-benar tidur.

Keesokan harinya, Jiya dibawa ke rumah sakit. Rupanya kanker hati yang selama ini bersarang ditubuhnya sudah semakin parah dan membuatnya tak sadarkan diri.  Adhie yang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang penyakit Jiya bingung karena hari itu tidak menemukan Jiya di sekolah.

eh Rani, koq tumben kesini, nungguin gue?? Ran, jiya kemana sich?? Dia gak masuk ?? Tanya adhie pada Rani yang waktu itu sudah menunggu didepan kelasnya.

loe ikut gue yach.. ajak rani sambil menarik tangannya. Meski bingung, tapi Adhie menurut saja kemana Rani membawanya. Ia fikir, mungkin Jiya ingin memberinya kejutan dan menyuruh Rani yang menjemputnya. Tapi hatinya mulai risau ketika tahu ternyata Rani membawanya ke rumah sakit. Terlebih lagi ketika mereka sampai didalam, keluarga jiya ternyata sudah disana, tapi..dimana Jiya?? Rani menjawab kebingungannya dengan membawanya ke kamar dimana Jiya terbaring.

Jiya… adhie seolah tidak percaya saat meliat Jiya sedang terbaring di kamar perawatan itu.
Jiya selama ini sakit kanker hati, kata dokter, umurnya gak lama lagi. Makanya selama ini keluarganya selalu menjaga Jiya mati-matian, termasuk gue. Makanya dulu gue gak suka waktu loe deketin dia, gue tguet loe bawa pengaruh buruk buat dia. Tapi, Jiya seolah menemukan semangat hidup waktu dia mulai deket sama loe. Jiya gak mau bikin loe khawatir dan sedih, makanya dia nyenbunyiin ini dari loe. Jelas Rani

Adhie benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya dari Rani, perasaannya tak menentu, kemarin baru saja Jiya pergi menghabiskan waktu bersamanya, dan sekarang, Jiya terbaring lemah seperti ini. Perlahan Adhie menghampirinya, Adhie tak dapat berkata apa-apa, hanya airmatanya yg menetes melukiskan betapa sakitnya ia melihat ?Jiya seperti ini. Jiya koma selama beberapa hari, dan selama itu pula Adhie menunggu disampingnya sampai Jiya sadar, tanpa ia sadari, itulah awal kepedihan yang mendalam.

loe gak kangen sama gue ?? ujar Jiya ketika melihat Adhie menangis disampingnya. Adhie langsung memeluknya penuh haru.
kenapa loe gak pernah bilang tentang semua ini Ji?? Kenapa loe gak jujur tentang penyakit loe?? €™
loe sayang kan sama gue??
iya Ji, gue sayang sama loe, dan gue juga gak akan protes kalau loe nyuruh gue bilang sayang meski 100x, asal loe sembuh.” Jawab Adie sambil menggenggam erat tangan Jiya yang mulai teras dingin. Jiya tersenyum lirih dan air matanya menetes saat mendengar jawaban Adhie.

bibu, makasih yach buat semuanya, gue sayang loe. Gue udah cape, gue pengen tidur sekarang.€ Perlahan Jiya memejamkan matanya dan tertidur lelep, selamanya. Jiya pergi meninggalkan semua orang yang sangat menyayanginya. Adhie adalah orang yang paling terpukul dengan kepergian Jiya. Sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa malaikat dihidupnyas kini pergi untuk selamanya.
 
Header image by sabrinaeras @ Flickr